Anak disebut nakal berarti ada penyebabnya. Dan perilaku anak bisa
diartikan selalu berangkat dari rumah. Bukan hanya bagaimana kedua orang
tuanya mendidik dan mengajarkan pendidikan moral dan tindak-tanduk,
tetapi bagaimanapun si anak menyerap ilmu dan pengetahuan praktis dari
orang tua atau keluarga dan lingkungan. Tapi jangan salah, ada pula anak
nakal di sekolah tapi bersikap sangat baik-baik di rumah.
Guru harus mampu mendekati si anak secara personal. Tak ragu
menghubungi orang tua dan menanyakan perkembangan si anak di rumah. Guru
dan orang tua semestinya berbagi informasi secara jujur. Dan orang tua
tidak perlu menutupi kekurangan atau kelemahan anaknya. Selain itu, hal
terpenting adalah mendekati kawan-kawan karib si anak. Dengan siapa dia
bergaul, aktivitas dalam pergaulan.
Dalam kondisi macam ini, si anak tidak bisa langsung ditegur. Nanti,
dia merasa dimonitor. Itulah pentingnya dialog bersama. Untuk hal
terkecil, guru bisa selalu berani dan mau menyapa murid-muridnya bila
berpapasan. Tinggalkan image wibawa, bahwa ganjil seorang guru bila
menyapa anak didiknya terlebih dahulu.
Bagaimana Menemani Siswa yang Sok Pandai atau Terlalu Pandai
Dua murid macam ini memang berbeda. Ada yang merasa pandai padahal
tidak terlalu pandai, tapi ada yang betul-betul pandai sampai
mengalahkan kepandaian sang guru. Sebenarnya hal itu tidak menjadi
masalah.
Justru karena memiliki murid pandai, guru wajib berbangga. Tapi ini
semestinya juga jadi pacuan untuk guru. Bahwa wajib baginya terus
belajar, update ilmu pengetahuan sekaligus menerima kenyataan. Jadi
ketika anak didik kita sok pandai, maka jangan jadi guru sok tahu.
Malah, dengan berpura-pura tidak tahu, guru bisa mengoptimalkan
eksplorasi pemikiran anak didiknya. Bagaimana caranya?
Guru harus punya cadangan ilmu. Tidak malu bertanya pada siswa.
Memang sih, ini terkesan menguji siswa secara halus. Padahal guru sedang
memancing siswa berkreasi dengan kepandaiannya itu, karena siapa tahu
dia punya cara sendiri mengekspresikan daya pikir dan kecerdasan.
Ini berujung pada betapa pentingnya berkata jujur. Jika guru mau
jujur, maka siswa akan merasa lebih dihargai dan ini salah satu cara
mengambil hati mereka. Secara tidak langsung, guru harus berani mengakui
kelemahan,. Misalnya, kalau tidak bisa atau lupa akan satu materi
tertentu, ya mengaku saja. Tak jadi soal, dan tidak akan menurunkan
derajat sebagai seorang guru atau trik mudahnya dengan dalih belajar
bersama.
Selain itu, guru harus loyal pujian. Kenapa harus? Sekali lagi,
selain ketulusan karena prestasi siswa, memuji kepandaian siswa berarti
juga sebuah trik, di samping menyiapkan trik-trik khusus untuk siswa
yang terlalu pandai. Bagaimana pun baik guru maupun siswa pasti akan
memiliki kekurangan pada konsentrasi bidang tertentu, karena sama-sama
manusia maka keduanya mustahil tahu segalanya.
Selain melakukan pendekatan seperti yang dijelaskan di atas, seorang
guru juga harus memperhatikan berbagai hal sehingga terjadi keberhasilan
dalam proses belajar mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar